Bola basket adalah olahraga dinamis yang sarat strategi dan keterampilan, namun juga diatur oleh serangkaian aturan ketat untuk memastikan permainan berjalan adil dan aman. Bagi para panduan pemula yang ingin memahami lebih dalam, mengenal jenis-jenis pelanggaran dalam bola basket adalah langkah fundamental. Pelanggaran ini, jika tidak dipahami, dapat mengurangi efektivitas permainan tim dan bahkan berujung pada kerugian poin atau hilangnya penguasaan bola.
Pelanggaran dasar yang sering terjadi adalah traveling. Ini terjadi ketika seorang pemain yang menguasai bola bergerak lebih dari dua langkah tanpa melakukan dribble, atau ketika ia mengubah posisi pijakan (pivot foot) setelah berhenti mendribble. Misalnya, pada pertandingan final liga antar-sekolah tanggal 12 Mei 2024 di GOR Patriot, pemain bernomor punggung 7 dari tim Elang Hitam dinyatakan melakukan traveling oleh wasit Bapak Budi Santoso, seorang wasit berpengalaman dari Asosiasi Wasit Bola Basket Nasional.
Selanjutnya adalah double dribble. Pelanggaran ini terjadi ketika seorang pemain mendribble bola, kemudian menghentikannya dengan kedua tangan, lalu mulai mendribble lagi. Atau, ketika ia mendribble bola dengan kedua tangan secara bersamaan. Contohnya, dalam sebuah laga persahabatan pada hari Minggu, 14 April 2024, di lapangan basket kompleks perumahan Pondok Indah, seorang pemain tidak sengaja melakukan double dribble saat mencoba melewati lawan, dan wasit (yang kebetulan seorang anggota kepolisian bernama Aiptu Herman) langsung meniup peluitnya.
Jenis pelanggaran lain yang krusial adalah carrying atau palming. Ini terjadi ketika seorang pemain memegang bola terlalu lama di bagian bawah atau samping telapak tangan saat mendribble, yang memberikan keuntungan tidak adil dalam mengendalikan bola. Wasit akan melihat apakah bola terlalu banyak “dibawa” alih-alih “dipantulkan” secara normal. Pelanggaran ini seringkali sulit dideteksi oleh panduan pemula dalam mengamati pertandingan secara langsung.
Kemudian ada foul. Pelanggaran ini lebih luas dan mencakup kontak fisik yang tidak semestinya antara pemain. Personal foul adalah jenis yang paling umum, terjadi ketika seorang pemain melakukan kontak ilegal dengan pemain lawan. Contohnya, mendorong, menahan, memukul, atau melakukan blocking yang tidak sah. Akumulasi personal foul dapat membuat seorang pemain dikeluarkan dari lapangan setelah mencapai batas tertentu (misalnya, lima atau enam foul tergantung pada peraturan liga). Insiden foul keras pernah terjadi pada kejuaraan provinsi di Stadion Madya pada tanggal 23 Maret 2025, ketika seorang pemain dijatuhkan dengan sengaja, dan petugas pertandingan segera mencatat pelanggaran tersebut.
Memahami jenis-jenis pelanggaran ini adalah kunci untuk menjadi pemain yang lebih baik dan penonton yang lebih cerdas. Dengan mengetahui kapan pelanggaran terjadi, Anda dapat menghargai kompleksitas strategi dalam setiap pertandingan. Panduan pemula ini diharapkan dapat memberikan dasar yang kuat untuk Anda menjelajahi lebih jauh dunia bola basket.